AC Milan Lumat Inter 3-0 di Semifinal Coppa Italia (2025)

Coppa Italia

AC Milan Lumat Inter 3-0 di Semifinal Coppa Italia: Rossoneri Melaju ke Final dengan Gemilang

Pertandingan penuh gengsi antara dua raksasa Serie A, Inter Milan dan AC Milan, kembali menjadi sorotan dunia sepak bola. Kali ini, kedua tim bertemu dalam leg kedua semifinal Coppa Italia musim 2024/2025. Digelar di Stadion Giuseppe Meazza pada Kamis, 24 April 2025, laga berakhir dengan hasil mengejutkan: AC Milan menaklukkan Inter dengan skor meyakinkan 3-0. Kemenangan ini membawa Rossoneri ke final Coppa Italia dengan agregat 4-1, setelah sebelumnya bermain imbang 1-1 pada leg pertama.

Dominasi Rossoneri di Giuseppe Meazza

Sejak peluit babak pertama dibunyikan, AC Milan langsung menunjukkan ambisinya untuk menguasai pertandingan. Dengan pressing tinggi dan kombinasi operan cepat di lini tengah, tim asuhan Stefano Pioli tampak lebih siap secara taktik dan mental. Mereka tidak hanya bermain solid dalam bertahan, tetapi juga sangat efektif dalam membangun serangan.

Luka Jovic, penyerang yang sebelumnya sering diragukan karena inkonsistensi performa, menjadi pahlawan dalam laga ini. Pemain asal Serbia tersebut mencetak dua gol penting yang membuka dan menggandakan keunggulan Milan. Gol pertama tercipta pada menit ke-36, saat ia memanfaatkan umpan silang dari Rafael Leão. Sundulan tajam Jovic tidak mampu dibendung oleh kiper Inter, Yann Sommer.

Tak lama setelah babak kedua dimulai, Jovic kembali mencatatkan namanya di papan skor. Kali ini, ia menyambut umpan terobosan dari Ruben Loftus-Cheek dan dengan tenang menaklukkan Sommer di menit ke-50. Kedudukan 2-0 membuat tekanan berada sepenuhnya di pihak Inter Milan.

Gol Reijnders Mengunci Tiket ke Final

Saat Inter mencoba bangkit dan membalas, mereka justru semakin terpuruk. Tijjani Reijnders, gelandang asal Belanda, menjadi pencetak gol ketiga Milan di menit ke-85. Memanfaatkan kelengahan lini belakang Inter, Reijnders melakukan solo run dan melepaskan tembakan mendatar yang menggetarkan jala lawan.

Dengan skor 3-0 di leg kedua, agregat berubah menjadi 4-1 untuk AC Milan. Suporter Rossoneri pun bersorak sorai, merayakan kemenangan besar atas rival sekota mereka di kompetisi yang sangat bergengsi ini. Ini menjadi bukti bahwa Milan sedang berada di jalur yang tepat untuk kembali merajai sepak bola Italia.

Strategi Jitu Stefano Pioli

Kemenangan ini tidak lepas dari strategi matang yang diterapkan oleh Stefano Pioli. Ia mampu membaca permainan Inter dan mengeksploitasi kelemahan lawan dengan cermat. Formasi 4-2-3-1 yang diterapkan terbukti ampuh, memberikan fleksibilitas kepada lini tengah dan ketajaman di lini depan.

Pioli juga berhasil membungkam kritik terhadap Jovic dengan keputusannya yang berani untuk memainkannya sebagai starter. Ketika banyak pihak meragukan kapasitas sang striker, Pioli tetap percaya diri dan keputusannya terbayar lunas dengan dua gol yang dicetak sang pemain.

Di sisi lain, pertahanan Milan tampil disiplin. Duet bek tengah Fikayo Tomori dan Malick Thiaw berhasil meredam pergerakan Lautaro Martínez dan Marcus Thuram. Mike Maignan juga tampil solid di bawah mistar, mencatatkan sejumlah penyelamatan krusial yang menjaga clean sheet bagi timnya.

Krisis Taktik Inter Milan

Sebaliknya, kubu Inter justru tampak kehilangan arah. Simone Inzaghi gagal mengatur ritme permainan timnya, bahkan setelah mencoba beberapa pergantian pemain. Lini tengah Inter tampak kewalahan menghadapi tekanan dari Milan, sementara pertahanan mereka kerap kehilangan fokus, terutama dalam mengantisipasi pergerakan Jovic dan Reijnders.

Kekalahan telak ini menjadi tamparan keras bagi Inter, yang sebelumnya tampil konsisten di Serie A dan bahkan sempat unggul dalam klasemen sementara. Para penggemar tentu kecewa, terutama karena kekalahan ini terjadi di hadapan pendukung sendiri dan dalam laga yang sangat menentukan.

Statistik Pertandingan

Melihat statistik pertandingan, Milan mendominasi dalam berbagai aspek. Mereka mencatatkan 57% penguasaan bola, 17 tembakan dengan 8 tepat sasaran, serta 6 tendangan sudut. Sementara Inter hanya mampu mencatatkan 43% penguasaan bola dan 3 tembakan tepat sasaran dari total 9 percobaan.

Statistik ini mempertegas bahwa Milan bermain lebih efektif dan efisien dalam mengonversi peluang. Tidak hanya menguasai bola, mereka juga mampu mengendalikan tempo permainan dan menjaga konsentrasi sepanjang 90 menit.

AC Milan Menuju Final

Dengan hasil ini, AC Milan memastikan satu tempat di partai puncak Coppa Italia 2024/2025. Mereka tinggal menunggu lawan antara Bologna dan Empoli yang akan bertanding di semifinal lainnya. Melihat performa impresif Milan, tak diragukan lagi mereka kini menjadi kandidat kuat untuk meraih trofi musim ini.

Final nanti akan menjadi peluang besar bagi Milan untuk menambah koleksi gelar mereka, sekaligus sebagai pembuktian bahwa proyek jangka panjang di bawah Pioli mulai menuai hasil. Trofi Coppa Italia juga bisa menjadi pelipur lara bila mereka gagal meraih gelar liga di akhir musim.

Tanggapan Pemain dan Pelatih

Usai laga, Stefano Pioli menyampaikan rasa bangganya terhadap penampilan tim. Ia menekankan bahwa kemenangan ini adalah buah dari kerja keras dan semangat kolektif seluruh pemain.

“Saya sangat bangga dengan cara kami bermain hari ini. Kami menunjukkan mentalitas yang luar biasa dan tidak memberi ruang bagi Inter untuk berkembang. Kami pantas melangkah ke final,” ujar Pioli dalam wawancara pasca pertandingan.

Sementara itu, Luka Jovic mengaku puas bisa membayar kepercayaan pelatih. “Saya selalu siap kapan pun dibutuhkan. Hari ini saya senang bisa membantu tim dengan dua gol. Tapi yang paling penting adalah kemenangan ini milik semua orang di ruang ganti,” katanya.

Kesimpulan

Pertandingan semifinal Coppa Italia antara Inter Milan dan AC Milan menghadirkan drama, emosi, dan kualitas sepak bola tingkat tinggi. Milan keluar sebagai pemenang mutlak dengan skor 3-0, dan hasil ini bukan hanya membawa mereka ke final, tetapi juga menunjukkan bahwa mereka siap bersaing di level tertinggi.

Kemenangan ini juga menjadi bukti bahwa semangat juang, strategi tepat, dan performa individu yang luar biasa bisa menciptakan hasil luar biasa. Kini, AC Milan tinggal selangkah lagi dari mengangkat trofi Coppa Italia yang sangat dinantikan para tifosi.

Kylian Mbappe Kehilangan Sentuhan Terbaiknya

Redformapolitica.co – Kylian Mbappe Kehilangan Sentuhan Terbaiknya. Rabu 5 Maret 2025 kemarin, Real Madrid mengalahkan Atletico Madrid 2-1 di leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Santiago Bernabeu.

Meskipun Rodrygo Goes dan Brahim Diaz mencetak gol untuk Los Blancos, performa Vinicius Junior dan Kylian Mbappe, dua pemain utama tim, justru menjadi perhatian utama.

Vinicius dan Mbappe sangat diharapkan dalam laga sebesar ini, tetapi keduanya tampaknya kesulitan memiliki pengaruh di lapangan.

Ini menimbulkan kekhawatiran di dalam klub, terutama karena Madrid sangat bergantung pada kinerja penyerangnya saat penting.

Mbappe Kehilangan Sentuhan Terbaiknya

Menurut laporan MARCA, kondisi Mbappe membuat pelatih Madrid semakin khawatir.

Bulan lalu, pemain asal Prancis itu bermain sangat baik melawan Manchester City, mencetak empat gol dalam dua pertandingan Liga Champions.

Tetapi ia tampaknya kehilangan ritmenya dalam beberapa pertandingan terakhir, seperti melawan Real Betis dan Atletico.

Disebutkan bahwa performa Mbappe dipengaruhi oleh masalah kesehatan yang dia alami akibat pencabutan giginya, yang menyebabkan dia mengalami komplikasi kecil.

Tetapi Real Madrid ingin membantunya kembali ke performa terbaiknya segera sebelum kondisinya menurun.

Ancelotti Fokus Pulihkan Performa Mbappe

Carlo Ancelotti sekarang mengutamakan pemulihan performa Mbappe.

Agar pemain dapat kembali menjadi ancaman utama di lini serang Madrid, dia ingin mengembalikan rasa percaya dirinya.

Los Blancos akan menghadapi tantangan yang signifikan dalam pertandingan leg kedua di Civitas Metropolitano.

Tidak mudah untuk mempertahankan keunggulan di markas Atletico, dan Madrid berharap Mbappe bisa kembali ke level terbaiknya untuk membantu timnya mencapai perempat final.

Adriano: Dari Bintang Lapangan Hingga Kisah Hidup Penuh Kontroversi

Redformapolitica.co – Adriano: Dari Bintang Lapangan Hingga Kisah Hidup Penuh Kontroversi. Adriano adalah penyerang terbaik Brasil. Kemampuannya untuk mencetak gol adalah yang terbaik. Kehidupannya di luar pekerjaan juga menarik.

Mantan penyerang Inter Milan ini terkenal karena kemampuan tembakannya yang kuat dan tepat. Pada musim 2004/05, ia mencetak 28 gol dan membantu tim memenangkan tiga gelar Serie A.

Setelah menjadi cover game sepak bola PES 6, namanya semakin populer. Banyak penggemar mengenangnya sebagai pemain dengan tendangan hebat. Namun, setelah tragedi keluarga itu terjadi, kehidupannya berubah drastis.

Adriano sekarang menikmati masa pensiunnya dengan menjalani gaya hidup mewah, yang sering terlihat dia berpesta dan menikmati hidupnya, dan kisah hidupnya penuh dengan peristiwa yang menarik untuk disimak.

Awal Karier Cemerlang

Adriano tumbuh dewasa dan lahir di Rio de Janeiro. Ia dibesarkan dalam lingkungan yang sulit, tetapi keahliannya dalam sepak bola mengubah hidupnya.

Setelah bergabung dengan Inter Milan, ia menjadi bintang di lini depan tim. Tim menerima berbagai trofi berkat golnya. Para penggemar Inter menyebutnya L’Imperatore.

Di pertengahan tahun 2000-an, dia mencapai puncak karirnya. Ia berkembang menjadi salah satu penyerang terburuk di Eropa. Namun, setelah kehilangan ayahnya, kehidupannya mulai berubah.

Tragedi yang Mengubah Hidup

Setelah ayah Adriano meninggal, kehidupannya berubah. Ia sangat depresi. Kesedihan membuatnya minum alkohol.

“Saya merasa sangat kesepian. Saya hanya merasa bahagia ketika minum,” katanya saat wawancara dengan R7.

Inter Milan berusaha menutupi keadaan mereka. Meskipun demikian, kebiasaan minumnya semakin tidak terkendali. Ia bahkan sering pergi ke latihan sambil mabuk.

Pesta Mewah dan Gaya Hidup Bebas

Adriano kembali ke Brasil setelah meninggalkan Eropa. Ia mulai menjalani kehidupan yang penuh dengan pesta. Dia hidup dengan banyak kisah kontroversial.

Dilaporkan bahwa pada tahun 2015, ia menghabiskan 13 ribu pound sterling, atau sekitar 260 juta rupiah, untuk menyewa 18 pekerja seks. Ia mengadakan pesta di sebuah motel mewah dan berlangsung hingga pagi hari.

Kehidupan asmaranya juga menarik. Ia dikabarkan pernah menjalin hubungan dengan dua mantan kekasihnya sekaligus, menarik perhatian media.

Pernikahan Singkat dan Kontroversi

Adriano menikah dengan Micaela Mesquita pada tahun 2022. Namun, pernikahan ini hanya berlangsung 24 hari dan menimbulkan harapan baru.

Adriano menghilang selama dua hari, mengakhiri pernikahan mereka. Diketahui bahwa dia pergi ke Vila Cruzeiro untuk menyaksikan pertandingan Brasil. Ini menyebabkan perselisihan yang akhirnya mengarah pada pemutusan hubungan.

Ia kembali terlihat menikmati kehidupan bebasnya setelah bercerai. Ia menikmati pesta di atas kapal pesiar pada ulang tahunnya, dan ia terlihat dekat dengan seorang wanita misterius berambut merah.

Kembali ke Brasil dan Kebahagiaan yang Hilang

Adriano pergi dari Eropa untuk kembali ke Brasil. Ia mengakui bahwa dia lebih bahagia karena keputusannya, meskipun ia mengorbankan banyak hal.

Saya kehilangan jutaan rupiah dengan kembali ke Brasil. Namun, dia menyatakan bahwa dia mendapatkan kepuasan. Dia lebih dekat dengan lingkungan tempat ia dibesarkan sebagai akibat dari keputusan ini.

Ia sekarang menikmati hidupnya tanpa tekanan karena bermain sepak bola profesional. Adriano tetap menjadi legenda di mata penggemarnya meskipun dia penuh kontroversi.

Salah Urus Chelsea, Belanja Besar tapi tak Beli Penyerang Tengah!

Redformapolitica.co – Salah Urus Chelsea, Belanja Besar tapi tak Beli Penyerang Tengah! Brendon Mitchell dari BBC Sport membuat ulasan menarik tentang Chelsea. Dia menyatakan bahwa Chelsea memiliki kebijakan transfer yang buruk karena mereka tidak membeli penyerang tengah yang berkualitas.

Chelsea bersaing untuk peringkat empat besar di Premier League 2024/2025, dan mereka juga unggul di UEFA Conference League. Namun, kinerja mereka tidak stabil.

Pasukan Enzo Maresca kalah tiga kali dari empat pertandingan sebelumnya. Pada waktu itu, Chelsea tidak hanya kalah, tetapi mereka juga kesulitan mencetak gol. Salah satu contohnya adalah kekalahan 0-3 dari Brighton pada hari Sabtu (15/2) dini hari WIB.

Salah satu penyebab kekalahan adalah cedera Nicolas Jacksen. Kekalahan ini, bagaimanapun, dipandang dari perspektif yang lebih luas oleh Mitchell. Ulasan lebih lanjut dapat ditemukan di bawah ini ya.

Salah Urus Chelsea di Bursa Transfer

Sejak Todd Boehly mengambil alih klub tiga tahun lalu, Chelsea telah membelanjakan lebih dari £1.5 miliar. Banyak pemain baru datang, tetapi menurut Mitchell, The Blues tidak membeli penyerang tengah yang layak.

Praktis, satu-satunya penyerang tengah andalan Chelsea adalah Nicolas Jacksen. Tampil luar biasa, bomber berusia 23 tahun itu mencetak 14 gol di Premier League musim lalu.

Mitchell menyatakan bahwa penyerang tengah lain yang dikontrak adalah David Datro Fofana, Deivid Washington, dan Marc Guiu, semuanya pemain muda dengan biaya gabungan hanya £34 juta.

Chelsea tidak memiliki pengganti yang tepat saat Jacksen cedera. Tampilan Guiu tidak meyakinkan. Namun, penyerang lain tidak cocok dengan “Nomor 9”, dan Chelsea tidak dapat bergantung pada Cole Palmer untuk mencetak gol.

Menumpuk Winger dan Gelandang Serang

Mitchell memberikan komentar lebih lanjut tentang jenis pemain menyerang yang dibeli Chelsea. Dia menemukan bahwa terlalu banyak pemain bermain di tempat yang sama. Karena dia tidak memiliki banyak menit bermain, Joao Felix harus pergi.

Christopher Nkunku, Raheem Sterling, Mykhailo Mudryk, Pedro Neto, Joao Felix, dan Cole Palmer dibeli sebagian besar dari dana sebesar £445 juta. Mitchell menulis, “Semuanya adalah pemain sayap atau pemain nomor sepuluh.”

Dan hanya Palmer yang tampil konsisten, mencetak 39 gol (26 gol dan 13 assist) di liga pada tahun 1924, kata Mitchell.

Pergerakan Manchester United Terbatas, Harus Jual Pemain Dulu Sebelum Rekrut yang Baru

Redformapolitica.co – Pergerakan MU Terbatas, Harus Jual Pemain Dulu Sebelum Rekrut yang Baru. Ruben Amorim, pelatih kepala Manchester United, menyatakan bahwa klub harus menjual pemain sebelum dapat membeli pemain baru pada musim panas ini. Aturan Financial Fair Play (FFP) membatasi pengeluaran klub.

Dua pemain baru ditambahkan ke skuad The Reds selama bursa transfer Januari: Ayden Heaven dari Arsenal dan Patrick Dorgu dari Lecce. Namun, meskipun mereka telah melepas Antony dan Marcus Rashford dengan status pinjaman, The Reds memilih untuk tidak merekrut penyerang baru.

Akibatnya, Manchester United diperkirakan akan terlibat secara aktif dalam bursa transfer musim panas mendatang. Target Amorim adalah mendapatkan pemain yang cocok dengan sistem 3-4-3-nya, yang masih menjadi masalah bagi skuad saat ini.

Masalahnya adalah keadaan keuangan klub yang rumit karena aturan Profit and Sustainability.

Tantangan Financial Fair Play

Amorim mengakui bahwa satu-satunya cara Manchester United dapat memperkuat skuadnya menjelang musim 2025/2026 adalah dengan menjual pemain.

Dalam konferensi pers terbarunya, Amorim menyatakan, “Saya harus memahami semua masalah ini, tapi masalah ini bukan hal baru bagi klub kami. Kami sudah tahu semua aturan Financial Fair Play, tapi itu tidak boleh mengubah cara saya melatih tim.”

Situasinya sederhana dalam hal ini. Untuk melakukan sesuatu, kami harus menjual pemain. Nanti kita lihat pada musim panas.

Musim panas ini, Manchester United dikabarkan akan mencari penyerang baru. Nama-nama seperti Benjamin Sesko dari RB Leipzig dan Liam Delap dari Kota Ipswich disebut-sebut sebagai target mereka.

Prioritas Rekrutmen dan Pemain yang Berpotensi Dilepas

Selain penyerang, Setan Merah juga berencana mendapatkan bek tengah baru. Kontrak Jonny Evans dan Victor Lindelof akan berakhir pada Juni, dan Lisandro Martinez dipastikan tidak dapat bermain sampai awal musim depan karena cedera lutut yang parah.

Dengan Casemiro dan Christian Eriksen yang kemungkinan besar meninggalkan klub, setidaknya satu pemain baru akan dibawa ke lini tengah.

Meskipun demikian, karena sejumlah pemain yang tidak dibutuhkan masih menerima gaji yang sangat tinggi, Manchester United harus memperbaiki skuad mereka terlebih dahulu.

Mungkin saja Rasmus Hojlund atau Joshua Zirkzee dijual untuk memberi ruang penyerang baru. Karena status mereka sebagai pemain hasil akademi klub, Kobbie Mainoo dan Alejandro Garnacho juga akan dipertimbangkan untuk tawaran yang serius.

MU, Liverpool, dan Real Madrid Pantau Gelandang 60 Juta Euro Milik Eintracht Frankfurt Hugo Larsson

Redformapolitica.co – MU, Liverpool, dan Real Madrid Pantau Gelandang 60 Juta Euro Milik Eintracht Frankfurt Hugo Larsson. Gelandang muda Eintracht Frankfurt Hugo Larsson kini menjadi incaran klub-klub besar di Eropa.

Mengingat ketertarikan Real Madrid terhadap Larsson, tiga klub besar Premier League, Manchester United, Arsenal, dan Liverpool, sedang berbicara dengan perwakilan pemain ini.

Performa luar biasa Larsson telah menarik banyak klub, terutama di Inggris, dan dengan rumor kepindahan yang semakin meningkat, masa depan Larsson di Frankfurt tampaknya akan segera berubah.

Persaingan untuk Mendapatkan Larsson

Menurut laporan terbaru, Larsson mungkin meninggalkan Frankfurt pada bursa transfer musim panas mendatang. Arsenal, Liverpool, dan Manchester United telah bertemu dengan agennya, dan Real Madrid juga sangat tertarik pada pemain berusia muda ini.

Sepertinya Eintracht Frankfurt ingin mempertahankan Larsson, tetapi mereka mungkin siap menerima tawaran senilai €60 juta. Banyak klub besar akan bersedia menerima tawaran tersebut, termasuk tiga tim Premier League yang sedang dalam pembicaraan.

Potensi Pindah dan Strategi Klub

Larsson dianggap oleh Manchester United sebagai pengganti yang ideal untuk gelandang senior seperti Casemiro dan Christian Eriksen. Namun, masih belum jelas apakah mereka siap untuk membelanjakan sejumlah besar uang pada pemain muda ini, terutama dengan adanya rival seperti Arsenal dan Liverpool.

Dengan kemungkinan kehilangan Jorginho atau Thomas Partey yang kontraknya habis, Arsenal sedang mempertimbangkan masa depan lini tengah mereka. Sebaliknya, Larsson menjadi salah satu target yang menarik karena Liverpool juga membutuhkan gelandang baru. Mereka siap bersaing dalam merekrut Larsson karena mereka memiliki banyak uang.

Ketiga tim Premier League harus segera bertindak untuk mendapatkan Hugo Larsson karena ketertarikan Real Madrid dapat mengubah dinamika transfer. Larsson, yang diperkirakan bernilai €60 juta, memiliki banyak pilihan, dan keputusan akan sangat bergantung pada tawaran baru dan prospek masa depan klub-klub tersebut.

Kobbie Mainoo Ngaku Nyaman Bermain di Posisi Nomor 10

Redformapolitica.co – Kobbie Mainoo Ngaku Nyaman Bermain di Posisi Nomor 10. Pada pertandingan Liga Europa Jumat (31/1/2025) dini hari WIB melawan FCSB, Kobbie Mainoo mengatakan dia menikmati peran yang lebih besar yang diberikan kepadanya.

Dalam pertandingan tersebut, Amorim menempatkan Mainoo sebagai pemain nomor 10, menggantikan peran gelandang tengah yang biasanya dia mainkan.

Hasilnya, Mainoo mencetak gol kedua dengan menyambar umpan tarik dari Alejandro Garnacho dan memberikan assist untuk gol pembuka Diogo Dalot.

Dengan kemenangan 2-0, MU berada di peringkat ketiga klasemen Liga Europa dengan 18 poin dan lolos langsung ke 16 besar. Sementara itu, FCSB berada di peringkat ke-11 dan masuk ke play-off knockout.

Sangat Menikmati

Mainoo mengatakan dia sangat menikmati peran baru yang dia dapatkan saat mengalahkan FCSB, dan dia selalu siap bermain di mana pun.

“Saya menikmatinya,” kata Mainoo saat diwawancarai oleh TNT Sports.

Saya hanya senang bisa bermain untuk Manchester United di lapangan, tetapi di mana pun pelatih ingin saya bermain, hari ini saya bermain lebih maju, dan hasilnya bagus.

Cetak Gol

Saat pertandingan memasuki menit ke-68, Mainoo mencetak gol kedua Manchester United. Sang gelandang mengatakan dia sangat senang bisa menyumbang gol untuk timnya.

Dia mengatakan, “Saya lebih kesal karena saya melewatkan satu gol di babak pertama, tetapi saya berhasil mencetak satu gol di babak kedua.”

MU langsung lolos ke babak 16 besar Liga Europa setelah finis di posisi ketiga. Mereka akan menghadapi tim dari zona play-off.

AZ Alkmaar, Midtjylland, Real Sociedad, atau Galatasaray adalah calon lawan MU.

Usai Lepas Renato Veiga, Chelsea Minta Juventus Berikan Pemain Ini?

Usai Lepas Renato Veiga, Chelsea Minta Juventus Berikan Pemain Ini? Chelsea, klub Premier League, dilaporkan masih ingin bernegosiasi dengan Juventus. Mereka dikabarkan ingin memboyong Douglas Luiz, gelandang Si Nyonya Tua, ke London.

Juventus dan Chelsea baru-baru ini terlibat dalam konflik. Si Nyonya Tua berencana untuk meminjam Renato Veiga dari The Blues untuk musim dingin ini.

Dilaporkan bahwa Chelsea telah menyetujui transfer dan telah mencapai kesepakatan dengan Juventus untuk mentransfer sang bek. Namun, Chelsea baru-baru ini menghubungi Juventus kembali.

Menurut Fabrizio Romano, mereka saat ini mengincar salah satu pemain Juventus. Mereka ingin merekrut Douglas Luiz dari Juventus.

Perkuat Lini Tengah

Laporan tersebut menyatakan bahwa The Blues saat ini sedang mempertimbangkan untuk merekrut Luiz.

Enzo Maresca memerlukan pemain gelandang bertahan baru untuk timnya. Luiz menurutnya adalah pilihan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan timnya.

The Blues sangat tertarik untuk merekrut Luiz karena dia pernah bermain di Premier League bersama Aston Villa dan memiliki kinerja yang luar biasa.

Chelsea Coba Pinjam

Laporan menunjukkan bahwa Blues telah mengontak Juventus dan berencana untuk meminjam sang gelandang selama enam bulan.

Romano menyatakan bahwa Juventus menolak tawaran tersebut karena Thiago Motta melihat Luiz sebagai pemain penting di lini tengah mereka.

Itu sebabnya Juventus menolak penawaran The Blues untuk Luiz.

Rekrutan Pertama

Juventus sendiri baru-baru ini mengumumkan transfer musim dingin pertama mereka.

Si Nyonya Tua berhasil mendapatkan Randal Kolo Muani dari PSG untuk jangka waktu enam bulan berikutnya.

Frenkie de Jong Disarankan Tinggalkan Barcelona dan Gabung Bayern Munchen

Redformapolitica.co – Frenkie de Jong Disarankan Tinggalkan Barcelona dan Gabung Bayern Munchen. Karena kesulitan mendapatkan menit bermain, Ruud Gullit, seorang legenda Belanda, menyarankan Frenkie de Jong untuk meninggalkan Barcelona.

De Jong telah pulih dari cedera pergelangan kaki, tetapi sulit bagi gelandang untuk meyakinkan Hansi Flick untuk bermain di starting XI.

De Jong telah bermain di 15 pertandingan untuk Barcelona di berbagai kompetisi musim ini, tetapi dia hanya bermain di 3 pertandingan sebagai starter dan 1 kali bermain penuh.

De Jong bermain terakhir kali saat Barcelona mengalahkan Athletic Bilbao 2-0 di semifinal Piala Super Spanyol 2025, tetapi dia tidak dimainkan di final melawan Real Madrid.

Saatnya De Jong Pergi

Gullit percaya bahwa de Jong harus pindah, dan dia pikir transfer ke Bayern Munchen akan ideal untuk semua pihak.

Gullit berkata kepada Sport, “Saya berharap dia menemukan solusi.”

Saya berharap dia akan dihubungi oleh klub yang sesuai dengan gaya permainannya, sehingga dia dapat meninggalkan Barcelona. Ini adalah saatnya untuk mencari sesuatu yang baru.

Klub yang ideal? Bayern Munich. Frenkie akan sangat cocok untuk Bayern Munich. Itu akan sangat baik bagi mereka.

Situasi Harus Berubah

Selain itu, Gullit menyatakan bahwa De Jong seharusnya tidak menunggu lagi di Barcelona karena keadaan tidak akan berubah. Hansi Flick tidak menganggapnya sebagai opsi utama.

Gullit menyatakan, “Saya ingin De Jong bermain sepak bola lagi. Dia tidak boleh duduk di bangku cadangan.”

“Keadaan ini harus berubah sekarang karena dia berusia 27 tahun dan berada di puncak kariernya.”

Harus Cari Klub yang Tepat

Kabarnya De Jong sedang didekati oleh klub Arab Saudi. Legenda Belanda itu juga menyatakan bahwa pindah ke Arab Saudi tidak boleh dianggap mustahil.

Gullit mengatakan, “Ada banyak spekulasi. Itu normal dalam dunia sepak bola, terutama untuk pemain yang tidak mendapat banyak menit bermain.”

Karena dia adalah pemain hebat, saya pikir klub-klub Arab Saudi juga harus mempertimbangkan untuk merekrutnya.

Inilah Kunci Kemenangan Milan atas Inter di Supercoppa Italiana

Redformapolitica.co – Inilah Kunci Kemenangan Milan atas Inter di Supercoppa Italiana. Setelah kemenangan Rossoneri 3-2 atas Inter Milan di Supercoppa Italiana, pelatih AC Milan Sergio Conceicao mengatakan karakter adalah hal terpenting yang dimiliki Rossoneri. Selain itu, dia percaya Rafael Leao memiliki potensi untuk menjadi pemain terbaik di dunia.

Tidak ada awal yang lebih baik bagi Conceicao untuk kariernya di Milan sebagai pelatih baru. Setelah mengalahkan Juventus 2-1 di semifinal, timnya kembali bermain bagus dan membalikkan keadaan di partai final melawan Inter.

Fans Rossoneri senang dengan kemenangan atas Inter Milan ini. Itu juga berlaku untuk Sergio Conceicao, yang baru ditunjuk sebagai pelatih baru akhir tahun lalu.

Transformasi Milan di Bawah Conceicao

Setelah kemenangan Rossoneri 3-2 atas Inter Milan di Supercoppa Italiana, pelatih AC Milan Sergio Conceicao mengatakan karakter adalah hal terpenting yang dimiliki Rossoneri. Selain itu, dia percaya Rafael Leao memiliki potensi untuk menjadi pemain terbaik di dunia.

Tidak ada awal yang lebih baik bagi Conceicao untuk kariernya di Milan sebagai pelatih baru. Setelah mengalahkan Juventus 2-1 di semifinal, timnya kembali bermain bagus dan membalikkan keadaan di partai final melawan Inter.

Fans Rossoneri senang dengan kemenangan atas Inter Milan ini. Itu juga berlaku untuk Sergio Conceicao, yang baru ditunjuk sebagai pelatih baru akhir tahun lalu.

Karakter Tim dan Potensi Leao

Milan sempat tertinggal 0-2 dalam pertandingan final ini sebelum bangkit. Menurut Conceicao, kemampuan tim untuk mengubah keadaan dalam situasi sulit menunjukkan kekuatan.

Ungkapnya, “Ada beberapa hal yang harus kami sesuaikan dalam bertahan dan menyerang.” Ia menekankan bahwa kemampuan tim untuk beradaptasi dengan kesalahan adalah kunci keberhasilan mereka.

Rafael Leao, di sisi lain, disebut Conceicao sebagai pemain luar biasa. “Saya percaya dia bisa menjadi pemain terbaik di dunia jika dia belajar beberapa hal,” katanya dengan optimis.